Pustakawan Harus Melek IT Agar Tak Tertinggal

Bookmark and Share


Perpustakaan sebagai pusat keilmuan, dituntut bisa memenuhi kebutuhan masyarakat akan referensi, baik buku maupun karya penelitian. Seiring dengan dinamika masyarakat, perpustakaan mau tak mau harus bisa mengikuti perkembangan dan tren, termasuk perkembangan teknologi yang kian pesat.
Di Indonesia, perpustakaan masih didominasi dengan buku teks manual. Sementara baru sebagian kecil yang memanfaatkan teknologi, seperti e-book. Karena itu, saat ini tengah digalakkan digital library untuk menjawab dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi.
Melihat tantangan yang begitu berat, para pustakawan pun harus mempersiapkan diri agar tidak ditinggal oleh masyarakatnya. Organisasi pustakawan mulai menggenjot para anggotanya agar bisa berbenah dan menarik perhatian masyarakat melalui perpustakaan. “Selama ini kita juga ada pelatihan secara teknis tentang IT. Semua data sekarang memang harus berbasis komputer. Sehingga semua dituntut menguasai,” terang Ketua Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Kota Surakarta, Sunarno di Perpustakaan Pusat UNS, kemarin.

IPI Kota Surakarta terus berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar memiliki profesionalisme dan melek informasi teknologi (IT). Tak hanya itu tuntutan mengembangkan kreativitas ditambah penyediaan fasilitas memadai menjadi langkah agar perpustakaan diminati pembaca.
Kendati tuntutan perkembangan teknologi tak dapat dihindari lagi, Sunarno mengatakan ternyata masih banyak masyarakat yang menyukai sistem manual. Karena itu, meski terkesan tradisional, ke depan perpustakaan tak akan menghilangkan unsur manual.
Diakui Sunarno, tantangan pustakawan di era globalisasi ini semakin berat. Apalagi minat baca masyarakat Indonesia masih rendah, sehingga perpustakaan harus bisa bergerak aktif dan kreatif untuk membuat suasana membaca yang nyaman dan asyik dengan referensi beragam.
Sementara dikatakan Ketua Pimpinan Daerah IPI, Sri Rohyanti Zulaikha,  seorang pustakawan harus kaya ide dan dapat memanfaatkan IT secara benar. Karena pustakawan sekarang dituntut secara profesional dan tertib menjalankan segala tugasnya. “Pada tahun 2012 IPI memiliki resolusi pustakawan pada tahun 2012,” terangnya.
Resolusi itu di antaranya, pustakawan harus mengisi indikator keprofesionalan kerja, agar dapat mengetahui kemampuannya. Selanjutnya, pustakawan harus memiliki target dan prioritas yang jelas untuk pengembangan perpustakaan. Selain itu, perlu memiliki rencana kerja jelas untuk direalisasikan dan memiliki dampak positif.




Backlink here..

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar