Hari Kunjung Perpustakaan Belum Dikenal Orang

SOLO- Republik Aeng-Aeng bersama Prodi Ilmu Perpustakaan UNS dan Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia (YPPI), menggelar aksi damai di bunderan Gladag Sabtu (14/9/2013) kemarin, untuk mengkampanyekan Hari Kunjung Perpustakaan Nasional yang jatuh pada hari tersebut. Dalam aksi tersebut, belasan mahasiswa berjas almamater UNS didampingi Muhammad Sholihin, salah satu dosen Prodi Ilmu Perpustakaan UNS, menggelar poster yang berisi ajakan kepada masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan.

Aksi ini digelar karena banyak yang tidak tahu bahwa 14 September adalah Hari Kunjung Perpustakaan.

“Saya yakin kalau masyarakat ditanya satu per satu, banyak yang tidak tahu. Jangankan masyarakat umum, mahasiswa saya saja baru tahu setelah saya ajak aksi ini,” kata Sholihin.

Kurang tersosialisasinya Hari Kunjung Perpustakaan ini, salah satunya disebabkan karena perpustakaan sendiri kurang mempromosikan hari tersebut. Sholihin menyarankan, agar semua perpustakaan bersama-sama mengkampanyekan hari tersebut agar lebih dikenal masyarakat.

“Seharusnya seluruh perpustakaan milik pemerintah, instansi pendidikan maupun yang dikelola masyarakat kompak mengkampanyekan Hari Kunjung Perpustakaan ini agar lebih dikenal masyarakat,” kata Sholihin.

Hal senada disampaikan Mayor Haristanto, Presiden Republik Aeng-Aeng. Menurut Mayor, selama ini hampir tidak pernah ada sosialisasi yang berarti terkait Hari Kunjungan Perpustakaan.

“Selama ini mana? Setahu saya baru kali ini ada aksi seperti ini,” kata Mayor di sela-sela aksi tersebut.

Di lain pihak, Arif Muttaqin, Kepala Seksi Perpustakaan Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Solo mengklaim, bahwa kunjungan masyarakat ke perpustakaan sampai saat ini masih sudah cukup baik.

Menurut keterangan, pengunjung perpustakaan daerah dalam satu tahun mencapai sekitar 50 ribu kunjungan.

“Yang lebih penting adalah bagaimana agar masyarakat tergerak untuk membangun perpustakaan pribadinya sendiri. Jadi tidak hanya mengandalkan perpustakaan umum,” kata Arif.

sumber

Backlink here..

<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://1.bp.blogspot.com/-kyrF7k42ckk/UlLelyAooCI/AAAAAAAAAI4/Crz4YfLnSnE/s1600/pusling.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://1.bp.blogspot.com/-kyrF7k42ckk/UlLelyAooCI/AAAAAAAAAI4/Crz4YfLnSnE/s320/pusling.jpg" width="200" /></a></div> <div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> SOLO- Republik Aeng-Aeng bersama Prodi Ilmu Perpustakaan UNS dan Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia (YPPI), menggelar aksi damai di bunderan Gladag Sabtu (14/9/2013) kemarin, untuk mengkampanyekan Hari Kunjung Perpustakaan Nasional yang jatuh pada hari tersebut. Dalam aksi tersebut, belasan mahasiswa berjas almamater UNS didampingi Muhammad Sholihin, salah satu dosen Prodi Ilmu Perpustakaan UNS, menggelar poster yang berisi ajakan kepada masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan.</div> <div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> Aksi ini digelar karena banyak yang tidak tahu bahwa 14 September adalah Hari Kunjung Perpustakaan.</div> <div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> “Saya yakin kalau masyarakat ditanya satu per satu, banyak yang tidak tahu. Jangankan masyarakat umum, mahasiswa saya saja baru tahu setelah saya ajak aksi ini,” kata Sholihin.<br /> <a name='more'></a></div> <div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> Kurang tersosialisasinya Hari Kunjung Perpustakaan ini, salah satunya disebabkan karena perpustakaan sendiri kurang mempromosikan hari tersebut. Sholihin menyarankan, agar semua perpustakaan bersama-sama mengkampanyekan hari tersebut agar lebih dikenal masyarakat.</div> <div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> “Seharusnya seluruh perpustakaan milik pemerintah, instansi pendidikan maupun yang dikelola masyarakat kompak mengkampanyekan Hari Kunjung Perpustakaan ini agar lebih dikenal masyarakat,” kata Sholihin.</div> <div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> Hal senada disampaikan Mayor Haristanto, Presiden Republik Aeng-Aeng. Menurut Mayor, selama ini hampir tidak pernah ada sosialisasi yang berarti terkait Hari Kunjungan Perpustakaan.</div> <div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> “Selama ini mana? Setahu saya baru kali ini ada aksi seperti ini,” kata Mayor di sela-sela aksi tersebut.</div> <div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> Di lain pihak, Arif Muttaqin, Kepala Seksi Perpustakaan Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Solo mengklaim, bahwa kunjungan masyarakat ke perpustakaan sampai saat ini masih sudah cukup baik.</div> <div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> Menurut keterangan, pengunjung perpustakaan daerah dalam satu tahun mencapai sekitar 50 ribu kunjungan.</div> <div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> “Yang lebih penting adalah bagaimana agar masyarakat tergerak untuk membangun perpustakaan pribadinya sendiri. Jadi tidak hanya mengandalkan perpustakaan umum,” kata Arif.</div> <div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> <a href="http://www.soloblitz.co.id/2013/09/15/hari-kunjung-perpustakaan-belum-dikenal-orang/" target="_blank"><span style="color: blue; font-size: x-small;">sumber </span></a></div> <br/> Sumber: <a href='http://pustakawansolo.blogspot.com/2013/10/hari-kunjung-perpustakaan-belum-dikenal.html'> ilmu yang bermanfaat </a>