Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menyarankan semua mal di
provinsi ini menyediakan perpustakaan untuk menumbuhkan minat baca
kalangan masyarakat.
“Tapi perpustakaannya jangan ditempatkan di lokasi paling belakang
atau tidak terlihat pengunjung. Pengelola mal harus menyediakan sarana
membaca yang lokasinya di depan atau tempatnya,” katanya di sela acara
Gerakan Hari Kunjungan Perpustakaan di Badan Arsip dan Perpustakaan
Provinsi Jatim di Surabaya, Kamis (10/10).
Selain itu, pria yang akrab disapa Gus Ipul itu menyarankan agar
tempat ibadah seperti masjid atau mushala, balai RT/RW, kelurahan hingga
kecamatan untuk menyediakan ruang perpustakaan sebagai bagian dari
upaya mencerdaskan masyarakat, khususnya anak-anak.
Hal itu harus dilakukan karena pihaknya sadar bahwa masalah minat
baca masyarakat Indonesia masih rendah. Berdasarkan survei
“International Associations for Evaluation of Education” (IEA)
menyebutkan bahwa kemampuan membaca murid-murid SD kelas IV berada pada
urutan ke-29 dari 30 negara.
Kemudian, Laporan Bank Dunia menyatakan minat baca anak-anak
Indonesia paling rendah atau sekitar 51,7 persen, di bawah Filiphina
sekitar 52,6 persen, Thailand 65,1 persen, Singapura 74 persen dan
Jepang 82,3 persen.
Tidak itu saja, catatan lain menuliskan bahwa data dari Badan Pusat
Statistik (BPS) menyebutkan membaca bagi masyarakat Indonesia belum
menjadikan sebagai sumber informasi karena lebih memilih untuk menonton
TV dengan prosentase sekitar 85,9 persen, mendengarkan radio 40,3
persen, dan membaca hanya 23,5 persen.
“Ini artinya, membaca untuk mendapatkan informasi baru, hanya sekitar
23,5 persen saja dari total penduduk Indonesia,” kata mantan Menteri
Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) era Kabinet Indonesia Bersatu jilid I
tersebut.
Oleh karena itulah, Pemprov Jatim melalui Badan Perpustakaan dan
Kearsipan mengembangkan perpustakaan desa agar cita-cita nasional yakni
mencerdaskan kehidupan bangsa dapat tercapai yang bertujuan untuk
memberantas buta aksara.
“Kami ingin mendorong dan bersinergi dengan kabupaten/kota, tempat
keramaian seperti mal, tempat ibadah dan tempat-tempat lain yang banyak
dikunjungi masyarakat agar dibangun perpustakaan atau ruang baca,”
Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Jatim A. Mudjib Afan
mengatakan, pihaknya siap memfasilitasi siapa saja yang berniat
mengembangkan minat baca, mengembangkan atau bahkan mendirikan
perpustakaan.
“Kami akan memfasilitasi untuk mengembangkan perpustakaan di sekolah, kampus hingga menyosialisasikan perpustakaan
keliling yang bisa menjangkau pelosok desa hingga daerah terpencil,” katanya.
keliling yang bisa menjangkau pelosok desa hingga daerah terpencil,” katanya.
sumber : antara
Backlink here..
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar