Hal tersebut diungkapkan oleh Koordinator Jasapusperti
Jateng Yuniwati Yuventina usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU)
antara Jasapusperti dengan Kopertis Wilayah VI Jateng di Kantor Kopertis
Wilayah VI, Bendan Ngisor, Minggu (4/3). "Masih banyak pimpinan
perguruan tinggi lebih mementingkan program lain daripada perpustakaan.
Padahal perpustakaan merupakan jantung pendidikan," kata Yuniwati.
Yuniwati
mengatakan, dengan bergabung dengan Jasapusperti ini, banyak keuntungan
yang didapat, diantaranya pemanfaatan satu kartu bagi mahasiswa anggota
perpustakaan yang tergabung dalam Jasapusperti. Artinya, mahasiswa bisa
mengakses ke perpustakaan perguruan tinggi lain. "Dengan satu kartu
ini, mahasiswa bisa mencari koleksi buku di perpustakaan PT lain, jika
tidak tersedia di kampusnya," papar dia.
Selain itu, lanjutnya,
pengembangan tekonologi dan informasi bisa dilakukan bersama-sama
seperti e-library yang bisa diakses bersama-sama. Selain itu, pihak
Jasapusperti juga melakukan pembinaan pada perpustakaan berdasarkan
keunggulan masing-masing. "Dengan cara ini, khasanah perpustakaan akan
semakin bagus, dan pengelola juga semakin profesional," tandasnya.
Yuniwati
menyatakan, peningkatan kerja sama ini juga sebagai langkah tindak
lanjut surat edaran Dikti dalam menyediakan jurnal ilmiah online bagi
mahasiswa. "Kami sedang mempersiapkan segala sesuatunya agar e-jurnal
ini bisa menjadi wadah bagi karya ilmiah nahasiswa. Semuanya masih dalam
pembahasan, ditargetkan saatnya nanti bisa digunakan," tuturnya.
Koordinator
Kopertis Wilayah VI Jateng Prof Dr Mustafidz mengakui, kepedulian PTS
pada pengembangan perpustakaan belum sesuai harapan, padahal
perpustakaan sangat vital untuk pengembangan ilmu. "Dengan adanya kerja
sama perpustakaan perguruan tinggi ini bisa saling mengisi dan
melengkapi. Lebih jauh saling belajar dalam mengelola perpustakaan,"
ujar Prof Mustafidz.
Backlink here..
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar